30 July 2015

Apakah Internet Menguping Percakapan Pribadi Kita?

Semakin banyak alat digital yang dilengkapi mikrofon dan kamera yang terhubung dengan Internet, yang membuat banyak orang khawatir mereka diintai.




Seperti remaja pada umumnya, Aanya Nigam berbagi lokasi ia berada, aktivitas dan apa yang ada dalam pikirannya di Twitter, Instagram dan jaringan sosial lainnya tanpa ragu.
Namun sikapnya yang santai berubah menjadi paranoia beberapa bulan lalu tak lama setelah ibunya membeli Echo produksi Amazon, alat bantu digital yang dapat dipasang di rumah atau kantor untuk mendengarkan berbagai permintaan, seperti untuk lagu, skor olahraga, cuaca, atau bahkan buku untuk dibaca dengan bersuara.

 

 

Setelah menggunakan alat yang terhubung dengan Internet itu selama dua bulan, Aanya yang berusia 16 tahun itu mulai khawatir Echo menguping pembicaraannya di ruang keluarga rumah mereka di Issaquah, Washington. Jadi ia mencabut alat itu dan menyembunyikannya dari ibunya, Anjana Agarwal.
"Saya kira ada perbedaan antara memutuskan untuk berbagi suatu hal dan membuat sesuatu ditangkap oleh alat yang Anda tidak tahu bisa mendengarkan," ujar Agarwal.
Echo, alat berbentuk silinder seharga US$180 itu, mulai dikirim bulan Juli setelah uji coba publik selama berbulan-bulan. Benda itu merupakan yang terbaru dari teknologi pengenalan suara yang memungkinkan mesin merekam potongan pembicaraan yang dianalisa dan disimpan oleh perusahaan-perusahaan yang berjanji membuat kehidupan pelanggannya lebih baik.
Layanan pengenalan suara lainnya yang populer termasuk Siri dari Apple, Cortana milik Microsoft dan fitur "OK Google" dalam mesin pencarian Google. Perintah suara juga dapat digunakan untuk menemukan acara yang ingin ditonton di televisi, dan sebuah boneka Barbie akan memasukkan mikrofon yang terhubung ke Internet untuk mendengarkan apa yang dikatakan. 
Inovasi-inovasi ini akan mengkonfrontasi orang-orang dengan pilihan antara kenyamanan dan privasi, ketika memutuskan apakah akan membuka pengintip digital lain ke dalam kehidupan mereka dengan semakin banyaknya alat yang dilengkapi mikrofon dan kamera yang terhubung dengan Internet.
Fenomena ini menjanjikan masuknya kita ke era rumah otomatis dengan sistem kunci, lampu, termostat, hiburan dan bantuan seperti Echo yang merespon terhadap suara.
Hal ini juga meningkatkan momok mikrofon yang terhubung dengan Internet diam-diam digunakan sebagai alat penyadap, baik oleh perusahaan yang menyediakan layanan digital, petugas pemerintah dengan perintah pengadilan atau penyusup yang mengontrol alat. 
"Kita ada dalam jalur masa depan yang diisi aplikasi dan alat yang dibantu suara," ujar analis Forrester Research, Fatemeh Khatibloo. "Hal ini akan memerlukan keseimbangan antara menciptakan pengalaman pengguna yang hebat dan sesuatu yang menyeramkan."
Ketakutan akan pengintaian Internet meningkat dalam dua tahun terakhir setelah kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) Edward Snowden membocorkan dokumen yang mengungkapkan bahwa program perlawanan teroris dari pemerintah AS juga mencakup pengambilan informasi pribadi yang dikumpulkan lewat beragam perusahaan teknologi.
Sebuah kelompok pengawas, Pusat Informasi Privasi Elektronik, ingin agar Komisi Perdagangan Federal (FTC) menetapkan standar-standar keamanan dan pembatasan ketat atas penyimpanan dan penggunaan informasi pribadi yang dikumpulkan lewat mikrofon dan kamera yang terhubung dengan Internet. 
FTC yakin perusahaan-perusahaan yang menjual alat-alat dan aplikasi yang terhubung ke Internet seharusnya mengumpulkan sesedikit mungkin data dan dengan segera menghapusnya setelah informasi itu mencapai tujuannya, ujar Kristen Anderson, pengacara komisi untuk divisi perlindungan privasi dan identitas. 
Amazon.com mengatakan para pengguna Echo tidak perlu khawatir alat itu akan menguping mereka. Sebagai perlindungan, menurut Amazon, mikrofon alat itu diprogram untuk menyala setelah diaktivasi dengan menekan tombol atau menggunakan kata tertentu. 
Lampu biru pada Echo juga menyala ketika merekam dan terus menyala ketika sedang mendengarkan. Para pengguna juga dapat memilih suara untuk mengingatkan mereka saat Echo sedang merekam. Amazon juga memungkinkan pengguna mengevaluasi rekaman yang dibuat oleh Echo dan menghapusnya, meski perusahaan asal Seattle itu mengingatkan bahwa alat itu mungkin tidak akan bekerja sama baiknya tanpa akses ke sejarah audio.
Meski demikian, seorang pengguna bernama Steven Combs melihat bahwa lampu Echo menyala di saat sedang tidak diminta. Tapi ia merasa tidak khawatir diintai.
"Saya kira saya tidak terlalu menarik untuk orang-orang yang ingin mengambil data saya," ujar Comb, presiden sebuah universitas komunitas.
Michael Edelman, 61, mulai bertanya-tanya mengenai potensi pengintaian dalam beberapa minggu pertama pemakaian alat itu di rumahnya di Huntington Woods, Michigan. Ia was-was dengan kemungkinan badan-badan pemerintah menggunakan Echo atau alat serupa sebagai alat pengintai, meski kekhawatiran itu tidak membuatnya mematikan mikrofon alat tersebut.
"Setelah hidup cukup lama, saya sadar orang akan mau membawa teknologi mata-mata ke dalam rumah mereka jika mereka pikir hal itu bisa melakukan sesuatu yang hebat untuk mereka," ujarnya.
[ Sumber : http://www.voaindonesia.com/ ]

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Scholarship Information :

Posting Terkini di e-Newsletter Disdik :

Arsitektur today :