(Ilustrasi : Demo Peoduk http://www.pesonaedu.com/)
JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengembangkan buku digital interaktif, yang dapat digunakan di komputer tablet. Upaya ini dilakukan pengembang piranti lunak (software) pendidikan di Indonesia, untuk mendukung tumbuhnya budaya belajar tanpa batas di kalangan generasi muda yang berkembang di dunia.
"Perkembangan TIK bermanfaat besar untuk mendukung pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Tapi sayang, para pelajar lebih sering memakai komputer tablet untuk games dan media sosial," kata Direktur Pemasaran PT Pesona Edukasi, Hary Candra, di Jakarta, Senin (11/2/2013).
Peluncuran Buku Digital Interaktif Generasi ke-4 dilakukan pekan lalu. PT Pesona Edukasi, yang merupakan pengembang software asli Indonesia, telah mengekspor software Matematika dan Sains ke 30 negara di dunia.
Pembelajaran dengan software matematika dan sains yang asyik dan menyenangkan, selama ini lebih ditujukan untuk membantu guru. Dengan perkembangan komputer tablet yang semakin terjangkau, PT Pesona Edukasi mengembangkan buku digital interaktif yang bisa dibaca di komputer tablet.
"Bukan buku digital yang memindahkan buku teks seperti buku sekolah elektronik. Dengan buku digital ini, siswa bisa belajar secara menarik, seperti games. Namun materinya, ya seperti yang ada dalam kurikulum," kata Hary.
Sebagai proyek percontohan, PT Pesona Edukasi mengembangkan pemanfaatan content buku digital interaktif matematika dan sains di SMPN 1 Cikini, Jakarta.
Proyek serupa akan dikembangkan di 25 sekolah lainnya yang selama ini sudah menggunakan software Pesona Edukasi.
Bambang Juwono, Managing Director PT Pesona Edukasi, menambahkan, pengembangkan konten pembelajaran sains dan matematika untuk komputer tablet ini baru dikembangkan 2-3 penerbit besar di dunia.
"Kami juga bergegas mengembangkan supaya Indonesia tidak ketinggalan. Pengembangan ini karya anak bangsa. Seharusnya kita bangga mengembangkan produk yang dibuat oleh anak bangga," ujar Bambang.
Untuk dapat mengakses buku digital interaktif di komputer tablet sains dan matematika dari jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK, pelajar dapat membeli voucher. Untuk buku digital satu semester, cukup membeli voucher Rp 40.000.
Wardiman Djojonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, pemanfaatan TIK untuk pendidikan harus terus diperluas. Ketika tren dunia ke arah pemanfaatan komputer tablet, Indonesia pun harus bisa adaptif.
"Sekolah harus siap dengan trend perubahan TIK. Teknologi sudah tidak dapat dipisahkan dari generasi muda sekarang. Tinggal kita siapkan pemanfaatan yang baik, dengan content yang baik," kata Wardiman.
Info terkait :
No comments:
Post a Comment