TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Kesenjangan pendidikan yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyaknya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan mengajar , terutama bagi daerah terpencil yang jauh dari pusat perkotaan.
Kurangnya sarana infrastruktur dan tenaga pendidik membuat pencapaian mutu pendidikan Indonesia kurang maksimal. Seharusnya kata Direktur PT Surya Inti Komunikasi Tonny Firman A. .di era yang serba IT ini, seharusnya masalah ini tak perlu terjadi.
Untuk menjawab tantangan globalisasi pada era komunikasi yang serba cepat dan transparansi seperti saat ini, diperlukan sistem pendidikan yang efektif dan efisien. Salah satunya sistem Ubiquitous Base Test (UBT) & Ubiquitos-Learning (U-Learning) Platform.
Dikatakan Tonny Firman A. UBT dan U-Learning yang diperkenalkan oleh perusahaan North Star Developer's Village (NSDevil) dari Korea ini, merupakan salah satu solusi bagi percepatan pengembangan sistem pendidikan yang efektif dan efisien.
Menurut dia, dengan inovasi teknologi baru dari NSDevil tersebut, berbagai keterbatasan dan masalah dalam proses pengajaran dapat diatasi.
“Penerapannya tidak hanya berbasis Internet, tapi juga diperluas dan dipermudah dengan kemampuan beraplikasi menggunakan 3G wireless communication technology, atau jaringan dan perangkat selular (smartphone) yang sudah banyak digunakan masyarakat di pelosok Tanah Air,” ujarnya usai penandatangan MoU kerja sama antara NSDevil dengan PT Surya Inti Komunikasi.
MoU tersebut ditandatangani oleh CEO NSDevil Lee Un Joo, dan Komisaris PT Surya Inti Komunikasi Honye Fauzia Aurelia.
Tonny menuturkan pada era serba IT ini, Indonesia mau tidak mau harus segera menerapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien. “Sistem baru ini adalah pengembangan dari E-Learning sudah mulai diterapkan. E-Learning terbatas pada jaringan Internet. Sedangkan U-Learning memanfaatkan jaringan komunikasi dari para vendor, tanpa terpaku pada PC atau laptop,” ungkapnya.
Dia menjelaskan perusahaannya tengah menjajagi kerja sama dengan sejumlah institusi pendidikan mulai tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Balai pelatihan pendidikan, bisa juga memanfaatkan teknologi ini.
“Teknologi ini juga diapresiasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dinilai bisa membantu mewujudkan kesetaraan pendidikan di seluruh Indonesia,” katanya.
Honye Fauzia Aurelia, Komisaris PT Surya Inti Komunikasi, menambahkan dalam pengembangannya di Indonesia sejak November 2012, NSDevil telah bekerjasama dengan Universitas Pasundan Bandung, sebagai pilot project dalam penerapakan UBT dan U-Learning.
"Dari evaluasi tahap pertama pada Juni 2013, katanya, memperlihatkan hasil yang cukup signifikan bagi para mahasiswa maupun dosen yang telah melakukan ujicoba penerapakannya dalam proses perkuliahan, hingga ujian semester," ujar Honye.
Teknologi UBT & U-Learning juga diterapkan di Afrika Selatan, Rusia, Jepang, dan Filipina. Sedangkan di Korea sudah diterapkan sejak dua tahun lalu.
No comments:
Post a Comment