24 November 2008

Mengembangkan Kompetensi Guru lewat TIK

 

 

Oleh: Eko Prasetyo

Teknologi informasi saat ini telah berkembang sangat pesat. Di sektor swasta, kantor-kantor pemerintah, BUMN, dan sekolah-sekolah di kota daerah, banyak yang memiliki jaringan internet. Terbukti, iklan internet masuk sekolah terus didegungkan. Mereka tampak sangat antusias. Itu terlihat dari pesan berantai yang disampaikan ke orang lain bahwa internet masuk sekolah. Ungkapan mereka polos. Rasa ingin tahu mereka pun sangat besar. Dicontohkan bagaimana menjelajah dunia lewat internet yang murah tanpa harus punya paspor dan visa, berkenalan dengan David Backham, bahkan sampai mencari kambing yang hilang.

Sekolah saat ini sedang berlomba-lomba memasang jaringan internet melalui jardiknas, internet service provider (ISP), ataupun penyelenggara jaringan internet lainya. Hal; tersebut membuktikan bahwa internet sekarang sudah menjadi kebutuhan yang penting dalam pembelajaran. Sekolah yang telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan proses belajar mengajar akan sangat berbeda dengan sekolah yang belum memanfaatkannya.

Karena itu, para kepala sekolah, baik sekolah di kota-kota besar maupun daerah, berupaya melengkapi sekolahnya dengan fasilitas teknologi informasi internet yang perkembangannya sangat pesat dalam dua tahun terakhir. Fakta di atas membuktikan bahwa perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat menuntut peningkatan kualitas pendidikan sumber daya tenaga pendidik. Dunia pendidikan dituntut memahami teknologi informasi dan komunikasi. Seorang pengamat pendidikan memaparkan bahwa problem pendidikan kita adalah akses atau ketersediaan pendidikan bagi rakyat yang masih sangat rendah (Wibowo, 2006). Termasuk, perangkat teknologi informasi dan komunikasi.

Memanfaatkan ”Blog”

Meski demikian, sebenarnya yang perlu dicatat adalah belum maksimalnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Kemampuan guru yang dapat menggunakan perangkat teknologi informasi masih tergolong rendah. Masalah tersebut masih saja menjadi kendala dalam melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi informasi. Masih banyak guru belum terbiasa menggunakan perangkat TIK, yang biasanya identik dengan komputer dan internet. Karena itu, diharapkan ke depan guru tidak gaptek (gagap teknologi) lagi setelah mengikuti pelatihan atau belajar secara mandiri.

Proses pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, baik teori, praktik, dan simulasi, mutlak dilakukan di seluruh elemen pendidikan, terutama guru. Yang perlu diingat, dibutuhkan terobosan baru agar siswa dapat interaktif dengan guru serta proses belajar mengajar terasa lebih menarik, mudah dimengerti, dan tidak membosankan. Bagaimana terapannya? Kita dapat memanfaatkan sistem pembelajaran melalui media web atau blog (cyberschool). Terbukti, pembelajaran lewat media tersebut cukup efektif. Lewat media web dan blog, kita bisa menerapkan pengumuman hasil nilai harian, mid tes, ujian akhir, dan remedial.

Sesuai dengan namanya, metode pembelajaran melalui media web dapat diartikan sistem pembelajaran yang bahan ajarnya telah disiapkan atau disajikan dengan media web, baik web guru maupun blog. Ada dua metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran melalui media web ini. Pertama, guru meng-upload materi yang akan disajikan untuk proses belajar. Materi tersebut disiapkan di website atau blog, baik dalam bentuk word, excel, PDF, dan powerpoint. Kemudian, siswa diwajibkan men-download. Ketika di kelas, siswa telah mempunyai bahan ajar yang akan dibahas tanpa harus membuat catatan ketika menjelaskan.

Kedua, guru mereferensikan materi yang akan diajarkan ke sebuah website lain sesuai dengan materi yang bakal dibahas di dalam kelas. Karena sifatnya online, biasanya dalam sebuah website akan terhubung dengan hyperlink yang akan memperluas materi ajar. Dengan memanfaatkan search engine atau mesin pencari dan menyertakan kata kunci tertentu, siswa dapat menemukan materi bahan ajar standar kompetensi yang direferensikan.

Metode pembelajaran melalui media web merupakan salah satu pembelajaran yang sistematik dan berbasis teknologi komputer (internet) yang bertujuan mempermudah peserta didik serta memperkaya wawasan dan pengetahuan. Selain itu, dengan metode tersebut, tenaga pendidik dapat meningkatkan proses pembelajaran yang efektif, membiasakan peserta didik dengan media TIK, meningkatkan interaksi antara peserta didik dan pengajar, serta sumber-sumber informasi yang mendukung lainnya.
Profesional

Adakah keterkaitan antara teknologi informasi dengan guru profesional? Tentu saja. Sekarang ini para tenaga pendidik ibarat dilanda wabah sertifiasi profesi yang sedang ngetren. Para pendidik itu berlomba-lomba mendapatkan predikat guru profesional. Apakah setelah lulus sertifikasi, seorang guru dapat dikatakan guru profesional? Faktanya, sebuah harian nasional menyebutkan, hampir separo dari sekitar 2,7 juta guru di Indonesia tidak layak mengajar. Mencengangkan!

Kualifikasi dan kompetensi mereka dinilai tidak mencukupi untuk mengajar di sekolah. Padahal, mereka telah dipersiapkan secara formal dalam lembaga pendidikan guru dan dibekali ilmu pengetahuan sesuai bidang dan kompetensinya. Yang memprihatinkan, tentu saja, masih banyak guru yang belum melek teknologi. Dengan demikian, tidak hanya seminar-seminar pendidikan tentang teknologi yang perlu dilaksanakan. Tapi, belajar secara mandiri juga diperlukan untuk mengejar ketertinggalan, dalam hal ini adalah teknologi informasi. Mengapa ini mutlak diperlukan? Sebab, arus perkembangan informasi telah sedemikian cepat, apalagi inovasi teknologi terus berkembang.

Karena itu, sudah sewajarnya bila tenaga pendidik, untuk mata pelajaran apa pun, dituntut mampu menguasai ilmu teknologi informasi dan komunikasi. Dengan demikian, paling tidak guru telah berupaya mewujudkan proses menuju profesionalisme, yang salah satunya adalah mampu mengikuti (tidak tertinggal) arus perkembangan informasi di masyarakat.

*) Eko Prasetyo, Penulis dan editor, pegiat di Klub Guru Jatim

Sumber : klubguru dot com

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Scholarship Information :

Posting Terkini di e-Newsletter Disdik :

Arsitektur today :